RUMAH TAK TERAWAT

 Sore ini, ku mengitari pojokan kota,

dengan kaki yang goyah,

tangan yang gemetar, 

ku paksa beranjak dari mimpi buruk semalam,

tidurku tak lagi nyenyak sayang.


langkah demi langkah ku paksa dengan berat hati,

di tengah jalan, sesekali kupandangi langit di sela-sela dedaunan pohon kenari, 

begitu hitam pekat,

mendung yang tak kunjung hujan,

namun kilat sedang penuh gairah menyinari kota ini.


tanpa sadar aku masuk kedalam rumah kecil,

yang kumuh, kotor, tak lagi terawat, 

dengan lantang aku berteriak, "kemana penghuni nya!!!"

tak ada yang menjawab.


petir semakin membabi buta,

aku bersembunyi di suatu kamar,

di samping lemari yang penuh dengan sarang laba-laba,

aku duduk dengan tangan melingkar di lutut, kepalaku menunduk,

isak tangis tiba2 terdengar,

ku cari sumber suara di setiap sudut rumah ini,

namun aku tak kunjung menemui,

aku berteriak, "apa ada orang!!!"

tak ada jawaban,

namun tiba-tiba ada burung datang,

membawa sepucuk surat untukku.

aku menangis seusai membaca,

ternyata selama ini akulah penghuninya,

aku bermohon-mohon,

memanjatkan beribu kata maaf,

dengan harapan,

semoga rumah itu mau memaafkanku,

dan masih mau menerima penghuni sepertiku lagi.


Malang, 27 Oktober 2022


Komentar

Postingan Populer